Langkah-langkah
penyimpanan arsip sistem tanggal pada dasarnya sama dengan langkah sebelumnya,
antara lain sebagai berikut.
a) Memeriksa surat/berkas
Surat/berkas diperiksa
dengan melihat tanda-tanda perintah penyimpanan dan menentukan identitas surat,
yaitu tanggal surat tersebut dibuat. Contoh:
Agus akan menyimpan
arsip dari PT Surya Kencana tertanggal 1 Maret 2013. Berarti identitas surat
tersebut adalah 1 Maret 2013.
b) Mengindeks
Membagi tanggal menjadi
tanggal utama, sub tanggal, dan sub-sub tanggal. Contoh:
Surat tanggal 1 Maret
2013 terdiri dari tanggal utama (2013), sub tanggal (Maret), sub-sub tanggal
(1).
c) Mengode
Memberi kode pada surat
dengan kode tanggal. Pembuatan kode dengan menuliskan kode tanggal pada sebelah
kanan atas sebagai penanda surat. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah pada
saat pencarian kembali arsip.
d) Menyortir
Kegiatan menyortir
dilakukan tergantung situasi dan kondisi, menyortir dilakukan jika kuantitas
surat masuk dan keluarnya banyak pada hari yang sama.
e) Menempatkan
Langkah terakhir dalam
penyimpanan surat adalah menempatkan arsip sesuai dengan kode dan klasifikasi
surat. Contoh: arsip tertanggal 1 Maret 2013 disimpan pada laci berkode 2013,
dibelakang guide Maret, di dalam hanging folder berkode 1. Perlu diingat bahwa
penyimpanan sistem tanggal pun harus menyediakan kartu indeksnya, jadi kartu
indeks untuk surat tertanggal 1 Maret 2013 harus dibuat.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan video berikut ini:
Untuk lebih jelasnya, perhatikan video berikut ini:
PROSEDUR
PENEMUAN KEMBALI ARSIP SISTEM TANGGAL
Langkah-langkah
penemuan kembali arsip pada sistem tanggal adalah sebagai berikut.
1.
Tentukan identitas surat, berupa tanggal
berapa surat tersebut dibuat. Contoh Arip ingin meminjam arsip lamaran kerja
Retno Ismaningsih tertanggal 5 Februari 2012. Berarti identitas arsip tersebut
adalah 5 Februari 2012.
2.
Cari arsip tersebut dalam laci berkode
2012, dibelakang guide februari didalam hanging folder 5.
3.
Lihat arsip tersebut apakah benar sesuai
yang dicari. Jika ya, ambil arsip tersebut dan tukar dengan lembar pinjam arsip
(lembar 1)
4.
Berikan arsip tersebut kepada peminjam
berikut dengan lembar pinjaman arsip (lembar 2)
5.
Simpan lembar pinjam arsip (lembar 3) ke
dalam tickler file
Note: Lembar pinjam
arsip, tickler file dapat dilihat pada jenis-jenis perlengkapan arsip.
Jika identitas arsip
tidak diketahui maka proses mencari arsipnya menggunakan kartu indeks.
Adapun
langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Tentukan identitas arsip, berupa nama
orang/badan/perusahaan. contoh, Arip akan meminjam arsip Retno Ismaningsih yang
tidak diketahui tanggal pembuatannya. Berarti identitas arsip tersebut adalah
Retno Ismaningsih.
2.
Indekslah nama tersebut menjadi
Ismaningsih, Agus.
3.
Tentukan kodenya menjadi Is
4.
Carilah kartu indeks di dalam laci
berkode I, dibelakang guide berkode I dan hanging folder Is.
5.
Lihatlah kartu indeks tersebut dan lihat
kode surat. contoh untuk kasus diatas setelah dilihat ternyata arsip tersebut
mempunyai kode surat 5 Februari 2012.
6. Ambillah arsip yang dimaksud tadi pada
laci berkode 2012, dibelakang guide Februari, dalam hanging folder 5.
7.
Jika arsip tersebut benar, ambillah dari
folder dan ganti dengan lembar pinjam arsip (lembar 1).
8.
Berikan kepada peminjam berikut lembar
pinjam arsip (lembar 2).
9.
Simpan lembar pinjaman arsip tersebut
(lembar 3) pada ticker file.
Untuk lebih jelasnya materi diatas perhatikan vidio animasi drawing berikut ini:
Untuk lebih jelasnya materi diatas perhatikan vidio animasi drawing berikut ini:
Setelah mempelajari materi Filing Sistem Tanggal dan Abjad kerjalanlah latihan soal pada link dibawah ini: