https://drive.google.com/file/d/1L4QOZeWer8f2NkStGL1RKChvt_6BKw-T/view?usp=sharing
Kamis, 08 November 2018
Kamis, 16 Februari 2017
Langkah-langkah
penyimpanan arsip sistem tanggal pada dasarnya sama dengan langkah sebelumnya,
antara lain sebagai berikut.
a) Memeriksa surat/berkas
Surat/berkas diperiksa
dengan melihat tanda-tanda perintah penyimpanan dan menentukan identitas surat,
yaitu tanggal surat tersebut dibuat. Contoh:
Agus akan menyimpan
arsip dari PT Surya Kencana tertanggal 1 Maret 2013. Berarti identitas surat
tersebut adalah 1 Maret 2013.
b) Mengindeks
Membagi tanggal menjadi
tanggal utama, sub tanggal, dan sub-sub tanggal. Contoh:
Surat tanggal 1 Maret
2013 terdiri dari tanggal utama (2013), sub tanggal (Maret), sub-sub tanggal
(1).
c) Mengode
Memberi kode pada surat
dengan kode tanggal. Pembuatan kode dengan menuliskan kode tanggal pada sebelah
kanan atas sebagai penanda surat. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah pada
saat pencarian kembali arsip.
d) Menyortir
Kegiatan menyortir
dilakukan tergantung situasi dan kondisi, menyortir dilakukan jika kuantitas
surat masuk dan keluarnya banyak pada hari yang sama.
e) Menempatkan
Langkah terakhir dalam
penyimpanan surat adalah menempatkan arsip sesuai dengan kode dan klasifikasi
surat. Contoh: arsip tertanggal 1 Maret 2013 disimpan pada laci berkode 2013,
dibelakang guide Maret, di dalam hanging folder berkode 1. Perlu diingat bahwa
penyimpanan sistem tanggal pun harus menyediakan kartu indeksnya, jadi kartu
indeks untuk surat tertanggal 1 Maret 2013 harus dibuat.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan video berikut ini:
Untuk lebih jelasnya, perhatikan video berikut ini:
PROSEDUR
PENEMUAN KEMBALI ARSIP SISTEM TANGGAL
Langkah-langkah
penemuan kembali arsip pada sistem tanggal adalah sebagai berikut.
1.
Tentukan identitas surat, berupa tanggal
berapa surat tersebut dibuat. Contoh Arip ingin meminjam arsip lamaran kerja
Retno Ismaningsih tertanggal 5 Februari 2012. Berarti identitas arsip tersebut
adalah 5 Februari 2012.
2.
Cari arsip tersebut dalam laci berkode
2012, dibelakang guide februari didalam hanging folder 5.
3.
Lihat arsip tersebut apakah benar sesuai
yang dicari. Jika ya, ambil arsip tersebut dan tukar dengan lembar pinjam arsip
(lembar 1)
4.
Berikan arsip tersebut kepada peminjam
berikut dengan lembar pinjaman arsip (lembar 2)
5.
Simpan lembar pinjam arsip (lembar 3) ke
dalam tickler file
Note: Lembar pinjam
arsip, tickler file dapat dilihat pada jenis-jenis perlengkapan arsip.
Jika identitas arsip
tidak diketahui maka proses mencari arsipnya menggunakan kartu indeks.
Adapun
langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Tentukan identitas arsip, berupa nama
orang/badan/perusahaan. contoh, Arip akan meminjam arsip Retno Ismaningsih yang
tidak diketahui tanggal pembuatannya. Berarti identitas arsip tersebut adalah
Retno Ismaningsih.
2.
Indekslah nama tersebut menjadi
Ismaningsih, Agus.
3.
Tentukan kodenya menjadi Is
4.
Carilah kartu indeks di dalam laci
berkode I, dibelakang guide berkode I dan hanging folder Is.
5.
Lihatlah kartu indeks tersebut dan lihat
kode surat. contoh untuk kasus diatas setelah dilihat ternyata arsip tersebut
mempunyai kode surat 5 Februari 2012.
6. Ambillah arsip yang dimaksud tadi pada
laci berkode 2012, dibelakang guide Februari, dalam hanging folder 5.
7.
Jika arsip tersebut benar, ambillah dari
folder dan ganti dengan lembar pinjam arsip (lembar 1).
8.
Berikan kepada peminjam berikut lembar
pinjam arsip (lembar 2).
9.
Simpan lembar pinjaman arsip tersebut
(lembar 3) pada ticker file.
Untuk lebih jelasnya materi diatas perhatikan vidio animasi drawing berikut ini:
Untuk lebih jelasnya materi diatas perhatikan vidio animasi drawing berikut ini:
Setelah mempelajari materi Filing Sistem Tanggal dan Abjad kerjalanlah latihan soal pada link dibawah ini:
Rabu, 15 Februari 2017
PENYIMPANAN ARSIP SISTEM WILAYAH
Kali ini kita membahas penyimpanan
arsip sistem wilayah, penyimpanan arsip sistem wilayah ini adalah penemuan
kembali arsip yang disusun berdasarkan pengelompokan menurut nama tempat. Nama
tempat bisa berupa nama kota, negara, provinsi, kabupaten, desa, ataupun
wilayah khusus lainnya.
Penyimpanan sistem wilayah banyak
digunakan oleh perusahaan yang mempunyai cabang di berberapa tempat sehingga
pengelompokan surat dapat berdasarkan nama wilayah dari kantor-kantor cabang
yang ada. Perusahaan ekspor dan impor juga menggunakan sistem ini karena
hubungan kerja meliputi beberapa negara. Arsip yang ada di kelurahan bisa
dibuat berdasarkan pengelompokan nama RW yang berada di lingkungan kelurahan
tersebut. Pada penyimpanan sistem wilayah, pembagian wilayah merupakan dasar
penetapan kode yang akan menjadi dasar penyimpanan arsip. Untuk surat-surat
masuk, maka nama wilayah dari asal surat tersebut menjadi dasar pengelompokan
surat, sedangkan untuk surat keluar, maka nama wilayah tujuan surat tersebut
yang digunakan.
Daftar Klasifikasi Wilayah.
Sebagaimana sistem penyimpanan yang
lain, untuk sistem wilayah juga menggunakan daftar klasifikasi, yaitu daftar
klasifikasi wilayah. Untuk membuat daftar klasifikasi wilayah, pengetahuan
tentang nama wilayah, di suatu kota, provinsi, kabupaten, bahkan negara, sangat
diperlukan.
Daftar klasifikasi wilayah memuat
pengelompokan wilayah menjadi wilayah utama, sub wilayah, dan sub-sub wilayah.
Wilayah-wilayah disusun berurutan sesuai dengan urutan abjad. Daftar
klasifikasi wilayah dapat dibuat melalui beberapa macam, antara lain sebagai
berikut.
a) Menurut Nama Negara, yaitu
daftar
klasifikasi wilayah yang dibuat berdasarkan pengelompokan wilayah berdasarkan nama
negara.
Berikut contohnya.
Asia (wilayah utama)
Asia Tenggara (sub wilayah)
Brunei (sub-sub wilayah)
Indonesia
Malaysia
b) Menurut Pembagian Wilayah Administrasi Negara, yakni
Berikut contohnya.
Asia (wilayah utama)
Asia Tenggara (sub wilayah)
Brunei (sub-sub wilayah)
Indonesia
Malaysia
b) Menurut Pembagian Wilayah Administrasi Negara, yakni
daftar
klasifikasi berdasarkan pengelompokan nama wilayah administrasi suatu negara.
Berikut contontoh daftar klasifikasi menurut pembagian wilayah administrasi
negara.
Jawa Barat (provinsi)
Bandung (kota/kab.)
Depok Jaya (kecamatan)
Pancoran Mas
Sukma Jaya
c) Menurut Wilayah Administrasi khusus, yaitu
Jawa Barat (provinsi)
Bandung (kota/kab.)
Depok Jaya (kecamatan)
Pancoran Mas
Sukma Jaya
c) Menurut Wilayah Administrasi khusus, yaitu
daftar
klasifikasi yang dibuat berdasarkan pengelompokan wilayah administrasi yang
khusus untuk kepentingan suatu badan/instansi tertentu. Berikut daftar
klasifikasi menurut pembagian wilayah administrasi khusus untutu kepentingan
suatu badan/instansi tertentu.
Wilayah 1
Sumatera
Banda Aceh
Medan
Padang
Palembang
Wilayah 2
Jabodetabek
Bekasi
Bogor
Depok
Jakarta
Tangerang
Untuk prosedur penyimpanan sistem wilayah dapat ditempuh dengan cara-cara sebagai berikut ini.
a) Memeriksa berkas/surat
b) Mengindeks
c) Mengkode
d) menyortir
e) Menempatkan
Kemudian untuk langkah-langkah penemuan kembali surat sistem wilayah dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
a) Tentukan judul surat yang ingin dicari
b) Cocokkan dengan daftar klasifikasi masalah
c) Cari asrip pada laci yang berkode wilayah dan cocokan dengan daftar klasifikasinya.
d) Ambil arsip dan tukar dengan lembar pinjam arsip (lembar 1)
e) Berikan pada peminjam arsip, berikut lembar pinjam arsip (lembar 2)
f) Simpan lembar pinjam arisp (lembar 3) pada tickler file.
Demikianlah cara penyimpanan arsip sistem wilayah, pada prosedur penyimpanan dan penemuan kembali arsip sistem wilayah ini, sengaja dibuat secara ringkas karena pembahasannya sudah berulang kali diulas pada sistem-sistem penyimpanan arsip sebelumnya.
Wilayah 1
Sumatera
Banda Aceh
Medan
Padang
Palembang
Wilayah 2
Jabodetabek
Bekasi
Bogor
Depok
Jakarta
Tangerang
Untuk prosedur penyimpanan sistem wilayah dapat ditempuh dengan cara-cara sebagai berikut ini.
a) Memeriksa berkas/surat
b) Mengindeks
c) Mengkode
d) menyortir
e) Menempatkan
Kemudian untuk langkah-langkah penemuan kembali surat sistem wilayah dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
a) Tentukan judul surat yang ingin dicari
b) Cocokkan dengan daftar klasifikasi masalah
c) Cari asrip pada laci yang berkode wilayah dan cocokan dengan daftar klasifikasinya.
d) Ambil arsip dan tukar dengan lembar pinjam arsip (lembar 1)
e) Berikan pada peminjam arsip, berikut lembar pinjam arsip (lembar 2)
f) Simpan lembar pinjam arisp (lembar 3) pada tickler file.
Demikianlah cara penyimpanan arsip sistem wilayah, pada prosedur penyimpanan dan penemuan kembali arsip sistem wilayah ini, sengaja dibuat secara ringkas karena pembahasannya sudah berulang kali diulas pada sistem-sistem penyimpanan arsip sebelumnya.
Perhatikan cartoon digital dibawah ini:
-----------------------
Daftar Pustaka
Modul Kearsipan, Sri Endang, DKK. Erlangga
Mengelola Sistem Kearsipan, Dewi Anggrawati, Armico
Jumat, 03 Februari 2017
PENYIMPANAN ARSIP SISTEM TANGGAL
Setelah kita
mempelajari sistem Abjad maka tibalah kita pada satu sistem penyimpanan arsip yang mudah dan
sering digunakan, yakni Sistem Tanggal.
Penyimpanan
arsip sistem tanggal adalah sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang
disusun berdasarkan tahun, bulan, dan tanggal arsip dibuat. Sistem ini
merupakan sistem yang sederhana dan mudah, tetapi sistem ini seringkali
menggunakan alat bantu lain (kartu indeks) untuk menemukan arsip yang dicari.
Hal ini dekarenakan orang sangat sulit untuk mengingat tanggal kapan surat
tersebut dibuat. Apalagi jika arsip yang dicari sudah terjadi beberapa tahun
yang lalu.
Dalam sistem
tanggal tidak memerlukan daftar klasifikasi karena bagian tanggal sangat
sederhana, yaitu hanya terdiri dari 3 bagian saja, yaitu nama tahun, nama
bulan, dan nama tanggal. Disamping itu, orang juga sangat hafal dengan urutan
bulan dalam setiap tahun masehi, (dimulai dari januari,
februari, sampai dengan desember), dan jumlah tanggl pada setiap
bulannya (terdiri 28-31 hari). Daftar klasifikasi tanggal
terdiri dari:
Tahun (tanggal utama) sebagai kode laci. Bulan (sub tanggal) sebagai kode guide
Tanggal (sub-sub tanggal) sebagai kode hanging folder.
Tahun (tanggal utama) sebagai kode laci. Bulan (sub tanggal) sebagai kode guide
Tanggal (sub-sub tanggal) sebagai kode hanging folder.
Jenis-jenis peralatan dan perlengkapan dalam sistem tanggal.
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk penyimpanan arsip sistem
tanggal antara lain sebagai berikut;
a) Filing Cabinet
Filing cabinet disesuaikan dengan daftar klasifikasi yang sudah dibuat. Pada umumnya satu laci filing cabinet dapat menyimpan arsip untuk satu tahun. Tetapi bisa saja 1 laci untuk menyimpan arsip 2-3 bulan, jika arsip yang disimpan dalam jumlah yang banyak.
b) Guide
Jika satu laci memuat arsip satu tahun, maka satu laci memerlukan guide sebanyak 12 (dalam satu tahun ada 12 bulan). Tetapi jika satu laci memuat 2-3 bulan maka diperlukan guide sebanyak bulan tersebut.
Jika satu laci memuat arsip satu tahun, maka satu laci memerlukan guide sebanyak 12 (dalam satu tahun ada 12 bulan). Tetapi jika satu laci memuat 2-3 bulan maka diperlukan guide sebanyak bulan tersebut.
c) Hanging Folder
Jumlah hanging folder yang dibutuhkan
adalah sebanyak jumlah hari dalam satu tahun. Tetapi jika laci hanya untuk 2-3
bulan, maka diperlukan hanging folder sebanyak jumlah hari dari 2-3 bulan
tersebut.
d) Kartu Indeks
Kartu indeks diperlukan sebanyak
jumlah dari jenis arsip yang disimpan. untuk lebih jelas peralatan yang
dibutuhkan pada penyimpanan sistem tanggal ini silahkan baca jenis-jenis perlengkapan arsip.
Lebih ringkasnya materi dalam bentuk video animasi drawing, sebagai berikut:
PENGERTIAN FILING SISTEM TANGGAL
MERANCANG KLASIFIKASI FILING SISTEM TANGGAL
PERLENGKAPAN FILING SISTEM TANGGAL
Senin, 30 Januari 2017
FILING SISTEM & FILING SISTEM ABJAD
Pada kali ini, materi disajikan dalam bentuk animasi drawing, silahkan anda cermati satu persatu videonya dengan mengklik pada video animasi drawing berikut ini:
JENIS-JENIS FILING SISTEM
PERALATAN FILING SISTEM
PROSEDUR FILING SECARA UMUM
TUJUAN FILING SISTEM
FILING SISTEM ABJAD
Perhatikan animasi drawing berikut ini:
Pengertian filing sistem Abjad
Alur sistem abjad
Sistem Abjad
Istilah-istilah dalam Sistem Abjad
Peraturan mengindeks
Peraturan mengindeks 2
Prosedur penyimpanan surat dalam filing sistem Abjad
Prosedur penemuan kembali surat dengan filing sistem abjad
Kamis, 19 Januari 2017
FILING SISTEM (ORGANISASI KEARSIPAN DAN PEMASALAHAN KEARSIPAN)
Untuk memulai pelajaran Organisasi dan Permasalahan Kearsipan maka tujuan dari pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
Tujuan Pembelajaran (TP)
KODE TPK
|
RUMUSAN TK
|
3.1.1
|
Setelah membaca blog dan melihat tayangan vidio Peserta didik
dapat Mengidentifikasi Organisasi dan Kearsipan
serta Kedudukan Kearsipan dalam Organisasi berdasarkan
literasi dengan benar
|
3.1.2
|
Setelah membaca blog dan melihat tayangan vidio Peserta didik
dapat Mengidentifikasikan Masalah
Pokok Kearsipa berdasarkan literasi dengan
benar
|
3.1.3
|
Setelah membaca blog dan melihat tayangan vidio Peserta
didik dapat Mengidentifikasi
Tugas dan Azas-azas Kearsipan berdasarkan
literasi dengan benar
|
Materi Pembelajaran
Organisasi kearsipan dan Masalah
Pokok Kearsipan
- Kedudukan Kearsipan dalam Organisasi
- Tugas dan Azas-azas Kearsipan
(Uraian materi terlampir dalam bentuk power
point)
MATERI PEMBELAJARAN
Untuk melengkapi materi ini, silahkan dilihat beberapa video berikut :
Kerjakanlah soal online dengan mengklik URL berikut ini:
UNTUK DISKUSI
Banyak permasalahan dibidang kearsipan, disamping yang sudah dijelaskan
dalam blog ibu, menurut kalian apa lagi permasalah kearsipan yang berkembang
dalam masyarakat perkantoran?
(Berikan pendapat kalian dengan mengetikannya di
kotak "Post a Comment" di bawah ini, bagi kalian yang telah memberikan
pendapat, akan mendapatkan 5 poin nilai tambahan)
Langganan:
Postingan (Atom)